Aku

Aku

Kamis, 25 November 2010

akhirnya . . nykp w tlp jg ke sni . . cz w kgn bgd ma nykp w . . ia .. biasany tiap hri lenket bgd ma nykp w forever .
td pz nykp w tlp w g bsa nangis . . karna w th gy nangis + dngrin nykp w th . .

bu , kpn ibu plng . . aq dh kngn bgd ma ibu n bpk w . .
aq bru sdar klw seorng ibu sngt menyayangi trhdp nakny . .
smpai kpn pun aq ttp say dan cinta ma ibu dan bpk . .

tugas softskill ke 1

1. Sebutkan dan jelaskan tiga pengertian tentang manajemen?
Jawaban :
Pengertian manajemen – Dalam mengartikan dan  mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan  ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dan lain se- bagainya.  Bila dilihat dari literatur-literatur yang ada, pengertian  manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian:

1. manajemen sebagai suatu proses.
2. manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagai mana cara orang untuk  mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian  manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1. Encylopedia of The Social Science, yaitu suatu proses dimana  pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui  kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu  untuk mencapai tujuan.
3. Georçv R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah  ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari  orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.  Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan  manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya  suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas  manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian  manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul JTAe^Bnctíon of the  Executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fajol, Alfin  Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan GerQge K Terry.
2. Marry Parker FoUett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam  menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu  koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,  pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan  untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu

2. Menurut tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan, sebutkan dan berikan contohnya?
Jawab :

   1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan  apa yang akan  dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan  dilakukan untuk  menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan  cara terbaik untuk  memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai  rencana alternatif  sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat  apakah rencana yang  dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi  tujuan perusahaan.  Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua  fungsi manajemen  karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak  dapat berjalan.
   2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan  dengan tujuan  membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan  yang lebih kecil.  Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan  pengawasan dan  menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan  tugas-tugas yang  telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat  dilakukan dengan cara  menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa  yang harus  mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut  dikelompokkan, siapa yang  bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada  tingkatan mana keputusan  harus diambil.
   3. Pengarahan (directing) adalah suatu  tindakan untuk  mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk  mencapai sasaran  sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha

Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi  maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi  manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.



3. Sebutkan tiga aliran pemikiran manajemen sebutkan pelopornya dan jelaskan masing-masing?
Jawab : 1. Aliran klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori  organisasi klasik.
2. Aliran hubungan manusiawi, disebut sebagai  aliran neoklasik atau pasca klasik.
3. Aliran manajemen modern.
Disamping  itu akan dibicarakan juga dua pendekatan manajemen yaitu :
1.  Pendekatan sistem (System Approach)
2. Pendekatan kontingensi  (Contingency Approac)

B. Teori Manajemen Klasik
Ada dua  tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1.  Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai  Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen  mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan  faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan  bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan  memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada  tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti  adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain  sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada  perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil  pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.  Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen  Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah  seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan  minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi  prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas  dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan  secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar  pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian  kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari  pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang  bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan  menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan  spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang  bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4.  Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya  karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles  Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara  para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan  pembagian keuntungan.

C. Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh  dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank  dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.
1.  Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen  yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an.  Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah  seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen  ilmiah (scientifick management).
Hasil penelitian dan analisanya  ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem  coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error.
Hakekat  pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution,  karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua  yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba  dalam setiap unsur pekerjaan.
Taylor mengemukakan empat prinsip  Scientific Management, yaitu :
1. menghilangkan sistem coba-coba dan  menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2.  memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya  memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. setiap petugas  harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan  tugasnya.
4. harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan  dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya  adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi  bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan  bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi  gerak dan waktu (Time and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt  (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri  sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia  dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang  dicetuskannya yaitu :
1. kerja sama yang saling menguntungkan antara  manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
2. mengadakan  seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3. pembayar upah pegawai  dengan menggunakan sistem bonus.
4. penggunaan instruksi kerja yang  terperinci.
D. Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh  teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney,  Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol  (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol  mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar  pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang  berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and  Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance  Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan,  pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan,  fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme.
Fayol. Selanjutnya membagi  enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan Manufakturing  Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6.  Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1.  Devision of Work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority  and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan  kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3. Dicipline
Melakukan apa yang  sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command
Setiap  bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk  menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity  of Direction
One head and one plan or a group or activities having  the same objective. Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai  tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination of  Individual Interest to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak  boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.

7.  Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan  yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization
Standarisasi dan  desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis  wewenang)
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula  dari dan kembali ke kuasaan terakhir.
10. Order
Disini berlaku  setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya  berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity
Persamaan perlakuan dalam  organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel
Seorang pegawai  memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat  berhasil dengan baik.
13. Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan  kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan  menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps
Persatuan adalah  keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan,  keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam  semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868 1933)
Follett  menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana  pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur  hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri  dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat  konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.

E. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
Aliran  timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi  dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi  organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh  aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.
1.  Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi  industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya  yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk  mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan  best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga  penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan  percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan  manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan  efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga  akan buruk.

F. Aliran Hubungan Modern (Ilmu  Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran  hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada  manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
a.  Douglas McGregor
b. Frederick Herzberg
c. Chris Argiris
d.  Edgar Schein
e. Abraham Maslow
f. Robert Blak dan Jane Mounton
g.  Rensistlikert
h. Fred Feidler
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
1.  Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat  (peranan, prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis,  pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi  sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk  pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional  yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat  dibutuhkan.

G. Aliran Kuantitatie
Perkembagannya dimulai dengan  digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam memecahkan  permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali  dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan  pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini  selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science.
Langkah-langkah  pendekatan manajemen science yaitu :
1. perumusan masalah dengan  jelas dan terperinci
2. penyusunan model matematika dalam pengambilan  keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil  penggunaan model
5. penetapan pengawasan atas hasil
6. pelaksanaan  hasil dalam kegiatan implementasi

tugs softskill ke 3

1. Koordinasi
Koordinasi adalah sebuah proses saling mengerti antara dua orang atau lebih untuk melaksanakan suatu hal. Proses yang harus dijalani agar suatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancer ataupun jika ada masalah tidak akan terlalu banyak kesulitan untuk mengatasinya.


Menurut G.R. Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan menurut E.F.L. Brech, koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri (Hasibuan, 2007:85).

Menurut Mc. Farland (Handayaningrat, 1985:89) koordinasi adalah suatu proses di mana pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.

Sementara itu, Handoko (2003:195) mendefinisikan koordinasi (coordination) sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Menurut Handoko (2003:196) kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksananya. Hal ini juga ditegaskan oleh Handayaningrat (1985:88) bahwa koordinasi dan komunikasi adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, Handayaningrat juga mengatakan bahwa koordinasi dan kepemimpinan (leadership) adalah tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena satu sama lain saling mempengaruhi.


2. Wewenang
Wewenang adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang untuk memerintah orang lain berbuat atau tidak berbuat.
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah ornag lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, agar tercapai tujuan tertentu.

3. Wewenang Lini, Staff dan Fungsional
Wewenang lini, adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
Wewenang staf, adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya.
Wewenang staf fungsional, adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini.


4. Teori Motivasi
Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapi. Menurut Robbins (2001:166) menyatakan definisi dari motivasi yaitu kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.
Sedangkan menurut Sondang P. Siagian sebagai-mana dikutip oleh Soleh Purnomo (2004:36) menyatakan bahwa motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Dari pengertian ini, jelaslah bahwa dengan memberikan motivasi yang tepat, maka karyawan akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya dan mereka akan meyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, maka kepentingan-kepentingan pribadinya akan terpelihara pula.
Sunarti (2003:22) menyatakan ada tiga faktor utama yang mempengaruhi motivasi yaitu perbedaan karakteristik individu, perbedaan karakteristik pekerjaan, dan perbedaan karakteristik lingkungan kerja. Dalam rangka mendorong tercapainya produktivitas kerja yang optimal maka seorang manajer harus dapat mempertimbangkan hubungan antara ketiga faktor tersebut dan hubungannya terhadap perilaku individu. Pada dasarnya motivasi individu dalam bekerja dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja individu yang berdampak pada pencapaian tujuan dari organisasi.
Soleh Purnomo (2004:37) menyatakan ada tiga faktor sebagai sumber motivasi yaitu
(1) kemungkinan untuk berkembang,
(2) jenis pekerjaan, dan
(3) apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagi dari
perusahaan tempat mereka bekerja.
Disamping itu ada beberapa aspek yang berpengaruh terhadap motivasi kerja individu, yaitu rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen. Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik dan menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan serta bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.
Pada dasarnya motivasi individu dalam bekerja dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja individu yang berdampak pada pencapaian tujuan dari organisasi. Disamping itu ada beberapa aspek yang berpengaruh terhadap motivasi kerja individu, yaitu rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen. Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik dan menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan serta bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan


Sekilas David McClelland
David Clarence McClelland (1917-1998) mendapat gelar doktor dalam psikologi di Yale pada 1941 dan menjadi profesor di Universitas Wesleyan. McClelland dikenal untuk karyanya pada pencapaian motivasi. David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan dipromosikan dalam perbaikan metode penilaian karyawan, serta advokasi berbasis kompetensi penilaian dan tes. Ide nya telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan teori Frederick Herzberg.

David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis motivasi, yang diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:
1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH)
2. Motivasi untuk berkuasa (n-pow)
3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat (n-affil)

Model Kebutuhan Berbasis Motivasi McClelland
David McClelland (Robbins, 2001 : 173) dalam teorinya Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland juga digunakan untuk mendukung hipotesa yang akan dikemukakan dalam penelitian ini. Dalam teorinya McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia.
Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi.
Model motivasi ini ditemukan diberbagai lini organisasi, baik staf maupun manajer. Beberapa karyawan memiliki karakter yang merupakan perpaduan dari model motivasi tersebut.
A. Kebutuhan akan prestasi (n-ACH)
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
B. Kebutuhan akan kekuasaan (n-pow)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
n-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise pribadi.

C. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat (n-affil)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.
McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
Karakteristik dan sikap motivasi prestasi ala Mcclelland:
a). Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
b). Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi
yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.
c). Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses
(umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual).
Penelitian David Mcclelland
Penelitian McClelland terhadap para usahawan menunjukkan bukti yang lebih bermakna mengenai motivasi berprestasi dibanding kelompok yang berasal dari pekerjaan lain. Artinya para usahawan mempunyai n-ach yang lebih tinggi dibanding dari profesi lain.
Kewirausahaan adalah merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang sukses (Suryana, 2006). Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006). Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (Suryana, 2006). Ciri-ciri pokok peranan kewirausahaan (McClelland, 1961 dalam Suyanto, 1987) meliputi Perilaku kewirausahaan, yang mencakup memikul risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan, kegiatan yang penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta, tanggung jawab pribadi, serta pengetahuan tentang hasil-hasil keputusan; uang sebagai ukuran atas hasil.
Ciri lainnya, minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai suatu akibat dari martabat dan ‘sikap berisiko’ mereka. Seorang wirausaha adalah risk taker. Risk taker dimaksudkan bahwa seorang wirausaha dalam membuat keputusan perlu menghitung risiko yang akan ditanggungnya. Peranan ini dijalankan karena dia membuat keputusan dalam keadaan tidak pasti. Wirausaha mengambil risiko yang moderat, tidak terlalu tinggi (seperti penjudi), juga tidak terlalu rendah seperti orang yang pasif (Hanafi, 2003). Dari hasil penelitiannya, McClelland (1961) menyatakan bahwa dalam keadaan yang mengandung risiko yang tak terlalu besar, kinerja wirausaha akan lebih tergantung pada keahlian- atau pada prestasi - dibanding pekerjaan lain.
Seorang wirausaha untuk melakukan inovasi atau pembaharuan perlu semangat dan aktif. Mereka bisa bekerja dalam waktu yang panjang, misal 70 jam hingga 80 jam per minggu. Bukan lama waktu yang penting, namun karena semangatnya mereka tahan bekerja dalam waktu yang panjang. Bagi individu yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu tertarik pada pengakuan masyarakat atas sukses mereka, akan tetapi mereka benar-benar memerlukan suatu cara untuk mengukur seberapa baik yang telah dilakukan.
Dari penelitiannya, McClelland menyimpulkan bahwa kepuasan prestasi berasal dari pengambilan prakarsa untuk bertindak sehingga sukses, dan bukannya dari pengakuan umum terhadap prestasi pribadi. Selain itu juga diperoleh kesimpulan bahwa orang yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu terpengaruh oleh imbalan uang, mereka tertarik pada prestasi. Standar untuk mengukur sukses bagi wirausaha adalah jelas, misal laba, besarnya pangsa pasar atau laju pertumbuhan penjualan.


Sekilas Frederick Herzberg
Frederick Herzberg (1923-2000), adalah seorang ahli psikolog klinis dan dianggap sebagai salah satu pemikir besar dalam bidang manajemen dan teori motivasi. Frederick I Herzberg dilahirkan di Massachusetts pada 18 April 1923. Sejak sarjana telah bekerja di City College of New York. Lalu tahun 1972, menjadi Profesor Manajemen di Universitas Utah College of Business. Hezberg meninggal di Salt Lake City, 18 Januari 2000.
Teori Dua Faktor Hezberg
Frederick Herzberg (Hasibuan, 1990 : 177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu faktor higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan aktualisasi diri) serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya.
Menurut Hezberg, faktor-faktor seperti kebijakan, administrasi perusahaan, dan gaji yang memadai dalam suatu pekerjaan akan menentramkan karyawan. Bila faktor-faktor ini tidak memadai maka orang-orang tidak akan terpuaskan (Robbins,2001:170).
Menurut hasil penelitian Herzberg ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan (Hasibuan, 1990 : 176) yaitu :
a. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan berprestasi,bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu.
b. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang bersifat embel-embel saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat dan lain-lain sejenisnya.
c. Karyawan akan kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu :
a. Maintenance Factors
Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan ini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
b. Motivation Factors
Adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Factor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung denagn pekerjaan.
Penerapan Teori Dua Faktor Herzberg Dalam Organisasi
Dalam kehidupan organisasi, pemahaman terhadap motivasi bagi setiap pemimpin sangat penting artinya, namun motivasi juga dirasakan sebagai sesuatu yang sulit. Hal ini dikemukakan oleh Wahjosumidjo (1994 : 173) sebagai berikut :
a. Motivasi sebagai suatu yang penting (important subject) karena peran pemimpin itu sendiri kaitannya dengan bawahan. Setiap pemimpin tidak boleh tidak harus bekerja bersama-sama dan melalui orang lain atau bawahan, untuk itu diperlukan kemampuan memberikan motivasi kepada bawahan.
b. Motivasi sebagai suatu yang sulit (puzzling subject), karena motivasi sendiri tidak bisa diamati dan diukur secara pasti. Dan untuk mengamati dan mengukur motivasi berarti harus mengkaji lebih jauh perilaku bawahan. Disamping itu juga disebabkan adanya teori motivasi yang berbeda satu sama lain.
Untuk memahami motivasi karyawan digunakan teori motivasi dua arah yang dikemukakan oleh Herzberg:
Pertama, teori yang dikembangkan oleh Herzberg berlaku mikro yaitu untuk karyawan atau pegawai pemerintahan di tempat ia bekerja saja. Sementara teori motivasi Maslow misalnya berlaku makro yaitu untuk manusia pada umumnya.
Kedua, teori Herzberg lebih eksplisit dari teori hirarki kebutuhan Maslow, khususnya mengenai hubungan antara kebutuhan dengan performa pekerjaan. Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg tahun 1966 yang merupakan pengembangan dari teori hirarki kebutuhan menurut Maslow.
Teori Herzberg memberikan dua kontribusi penting bagi pimpinan organisasi dalam memotivasi karyawan. Pertama, teori ini lebih eksplisit dari teori hirarki kebutuhan Maslow, khususnya mengenai hubungan antara kebutuhan dalam performa pekerjaan.Kedua, kerangka ini membangkitkan model aplikasi, pemerkayaan pekerjaan (Leidecker and Hall dalam Timpe, 1999 : 13).
Berdasarkan hasil penelitian terhadap akuntan dan ahli teknik Amerika Serikat dari berbagai Industri, Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor (Cushway and Lodge, 1995 : 138). Menurut teori ini ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, yaitu faktor pemuas (motivation factor) yang disebut juga dengan satisfier atau intrinsic motivation dan faktor kesehatan (hygienes) yang juga disebutdisatisfier atau ekstrinsic motivation.
Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong karyawan termotivasi yaitu faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja.
Jadi karyawan yang terdorong secara intrinsik akan menyenangi pekerjaan yang memungkinnya menggunakan kreaktivitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. Kepuasan disini tidak terutama dikaitkan dengan perolehan hal-hal yang bersifat materi. Sebaliknya, mereka yang lebih terdorong oleh faktor-faktor ekstrinsik cenderung melihat kepada apa yang diberikan oleh organisasi kepada mereka dan kinerjanya diarahkan kepada perolehan hal-hal yang diinginkannya dari organisasi (dalam Sondang, 2002 : 107).
Adapun yang merupakan faktor motivasi menurut Herzberg adalah: pekerjaan itu sendiri (the work it self), prestasi yang diraih (achievement), peluang untuk maju (advancement), pengakuan orang lain (ricognition), tanggung jawab (responsible).
Menurut Herzberg faktor hygienis/extrinsic factortidak akan mendorong minat para pegawai untuk berforma baik, akan tetapi jika faktor-faktor ini dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak memadai, kondisi kerja tidak menyenangkan, faktor-faktor itu dapat menjadi sumber ketidakpuasan potensial (Cushway & Lodge, 1995 : 139).
Sedangkan faktor motivation/intrinsic factormerupakan faktor yang mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi. Jadi pemuasan terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan seseorang untuk berforma tinggi daripada pemuasan kebutuhan lebih rendah (hygienis) (Leidecker & Hall dalam Timpe, 1999 : 13).
Dari teori Herzberg tersebut, uang/gaji tidak dimasukkan sebagai faktor motivasi dan ini mendapat kritikan oleh para ahli. Pekerjaan kerah biru sering kali dilakukan oleh mereka bukan karena faktor intrinsik yang mereka peroleh dari pekerjaan itu, tetapi kerena pekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka (Cushway & Lodge, 1995 : 139).5. 


5. Penjelasan Singkat Mengapa Komunikasi Sangat Penting Bagi Suatu Organisasi
Menurut saya, dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seeseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.

tugas softskill ke 2

2. Pengertian Organisasi Menurut Beberapa Ahli

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
  • Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
  • Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakanorganisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
  • Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakanorganisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
  • James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
  • Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
  • Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

3. Bentuk-bentuk organisasi
  1. Organisasi politik
  2. Organisasi sosial
  3. Organisasi mahasiswa

Organisasi politik

Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik dapat mencakup berbagai jenis organisasi seperti kelompok advokasi yang melobi perubahan kepada politisi, lembaga think tank yang mengajukan alternatif kebijakan, partai politik yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok teroris yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu organisasi politik dapat pula dianggap sebagai suatu sistem politik jika memiliki sistem pemerintahan yang lengkap.
Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.

Organisasi mahasiswa

Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas-kampus.
Sebagian organisasi mahasiswa di kampus Indonesia juga membentuk organisasi mahasiswa tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap kemajuan Indonesia, seperti organisasi Ikahimbi dan IMKI. Di luar negeri juga terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia.

Organisasi sosial

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.